"Halo! Pertamakali bikin blog nih! Masih malu, jangan disalah-salahin ya. Kenalin, namaku Farida..."
Nope. Nggak akan bilang begitu, karena bohong. Saya sudah pernah punya blog di penyedia layanan blog sebelah (hint: yang ada fasilitas reblognya dan banyak gif-gif aneh). Tapi entah kenapa blog itu terasa sepi. Orang susah memberikan komentar. Saya ingin dikomentari. Dicaci. Dimaki. Dipuji. Sesukanya saja.
Blognya juga terlalu unyu (kalau istilah ini masih dipakai). Saya sekarang sudah makin besar. Malu sama umur.
Mau ganti konten juga. Di sana rasanya isinya terlalu serius dan galau. Saya akhirnya memutuskan ingin bersenang-senang saja di blog ini. Mungkin hal-hal paling tidak penting akan kamu temukan di sini. Mungkin saya akan mendaftar film-film yang penjahatnya tidak mati atau semacam itu. Maksudnya, apa itu bisa membantu masyarakat menjadi lebih baik? Peduli amat.
Tapi mungkin kadang-kadang saya ingin berbicara hal yang penting juga. Saya akan melabeli post-post semacam itu dengan "pretentious scumbag mode: on". Saya mau review buku-buku atau musik atau tempat yang saya suka juga dengan pendapat yang mungkin bikin orang ingin jitak saya. Biarkan saja mereka, mereka tidak tahu kita, makhluk-makhluk luar angkasa. Apa lagi.
Untuk yang tertarik dengan kehidupan cinta saya (nggak ada yang tertarik, saya tahu), saya juga akan cerita saya sedang menggebet siapa. Kalau kelepasan. Kalau nggak kita ngobrol langsung saja, gosip-gosip asik, biar lebih intim. Apa lagi.
Blog ini dinamai dengan bagian yang paling bikin saya geli tiap menyebutkan alamat rumah saya. Kaveling 58. Farida dari Kaveling 58. Terasa seperti negara sendiri, dengan sistem pemikiran, budaya, dan politik sendiri. Memang iya. Saya suka rumah saya dan sistem anehnya. Kaveling sepertinya dari bahasa Belanda, tapi artinya katanya sebuah tempat yang disediakan untuk membangun sesuatu. Cocok lah. Kita bangun mall di blog ini dengan kata-kata. Atau sekolah rakyat. Atau kafe bergaya Eropa. Atau toko kue (dengan typo yang disengaja seperti 'Horin Bakry' hanya karena pengucapan kata Bakry lebih terkenal di Indonesia daripada Bakery).
Saya kira cukup kiranya saya menghabiskan waktu Anda untuk membaca post pertama yang mengubah hidup Anda ini. Saya akan menemui Anda lagi secepatnya dengan post-post lain. Jangan lupa follow dan berikan komentar atau request tentang apa yang harus kita bangun di blog ini. Atas perhatian Anda, saya ucapkan terima kasih. Pembicaraan lebih lanjut tentang persyaratan serta interview untuk posisi yang saya lamar ini akan saya tunggu (kebanyakan bikin surat lamaran).
Karena kesabaran Anda dalam membaca post ini, saya akan kasih hadiah.
Nope. Nggak akan bilang begitu, karena bohong. Saya sudah pernah punya blog di penyedia layanan blog sebelah (hint: yang ada fasilitas reblognya dan banyak gif-gif aneh). Tapi entah kenapa blog itu terasa sepi. Orang susah memberikan komentar. Saya ingin dikomentari. Dicaci. Dimaki. Dipuji. Sesukanya saja.
Blognya juga terlalu unyu (kalau istilah ini masih dipakai). Saya sekarang sudah makin besar. Malu sama umur.
Mau ganti konten juga. Di sana rasanya isinya terlalu serius dan galau. Saya akhirnya memutuskan ingin bersenang-senang saja di blog ini. Mungkin hal-hal paling tidak penting akan kamu temukan di sini. Mungkin saya akan mendaftar film-film yang penjahatnya tidak mati atau semacam itu. Maksudnya, apa itu bisa membantu masyarakat menjadi lebih baik? Peduli amat.
Tapi mungkin kadang-kadang saya ingin berbicara hal yang penting juga. Saya akan melabeli post-post semacam itu dengan "pretentious scumbag mode: on". Saya mau review buku-buku atau musik atau tempat yang saya suka juga dengan pendapat yang mungkin bikin orang ingin jitak saya. Biarkan saja mereka, mereka tidak tahu kita, makhluk-makhluk luar angkasa. Apa lagi.
Untuk yang tertarik dengan kehidupan cinta saya (nggak ada yang tertarik, saya tahu), saya juga akan cerita saya sedang menggebet siapa. Kalau kelepasan. Kalau nggak kita ngobrol langsung saja, gosip-gosip asik, biar lebih intim. Apa lagi.
Blog ini dinamai dengan bagian yang paling bikin saya geli tiap menyebutkan alamat rumah saya. Kaveling 58. Farida dari Kaveling 58. Terasa seperti negara sendiri, dengan sistem pemikiran, budaya, dan politik sendiri. Memang iya. Saya suka rumah saya dan sistem anehnya. Kaveling sepertinya dari bahasa Belanda, tapi artinya katanya sebuah tempat yang disediakan untuk membangun sesuatu. Cocok lah. Kita bangun mall di blog ini dengan kata-kata. Atau sekolah rakyat. Atau kafe bergaya Eropa. Atau toko kue (dengan typo yang disengaja seperti 'Horin Bakry' hanya karena pengucapan kata Bakry lebih terkenal di Indonesia daripada Bakery).
Saya kira cukup kiranya saya menghabiskan waktu Anda untuk membaca post pertama yang mengubah hidup Anda ini. Saya akan menemui Anda lagi secepatnya dengan post-post lain. Jangan lupa follow dan berikan komentar atau request tentang apa yang harus kita bangun di blog ini. Atas perhatian Anda, saya ucapkan terima kasih. Pembicaraan lebih lanjut tentang persyaratan serta interview untuk posisi yang saya lamar ini akan saya tunggu (kebanyakan bikin surat lamaran).
Karena kesabaran Anda dalam membaca post ini, saya akan kasih hadiah.
Tadaa. Tom Hardy yang lagi... entahlah lagi ngapain. Ini pose yang absurd.
pertamax! :))
ReplyDeleteHahaha menyampah di blog emang seru. Ditunggu tulisan lainnya, farida :D Kamu favorit ku loh. Mampir ke kavling ku juga ya baydeuweey! Ngahaha. Ihavesandwich.blogspot.com
ReplyDeleteAseeek, aku juga suka kamu :D Kamu lucuk tulisannya!
ReplyDeleteHahaha, Kak Far, memang blog tetangga itu kebanyakan agak nggak serius sih. Kurasa lebih cocok isiin gambar tanpa tulisan (sendirinya juga begitu sih...)
ReplyDeleteHahaha, tapi baguslah Kak Farida bikin blogspot, jadi bisa keep on touch sama tulisan-tulisannya kakak :D
Follow yaa kak, shelinggom.blogspot.com ~ Arigatou gozaimasu~
Memang kan. Makanya aku migrasi, kayak burung.
ReplyDeleteOke deh ntar dicek blogmu ;)
Buku barumu kapan turun kak?
ReplyDelete